Sunday, February 5, 2017

Sunday, February 5, 2017
Di bulan Januari sebagai pengajian rutin bulanan pertama di tahun 2017, Hijabers Mom Community Bandung berkesempatan mengundang Syekh Ali Jaber sebagai pemateri. Berikut adalah sebagian dari tausiyah yang disampaikan oleh beliau.

Manusia mendapatkan banyak sekali nikmat. Namun justru nikmat terbesarlah yang paling sering dilupakan.

Pertama nikmat iman. Merasa bahwa kita terlahir sebagai Muslim membuat kita lupa bahwa itu merupakan nikmat. Nikmat yang harus disyukuri dan dijaga. Karena jangan lupa untuk selalu berdoa supaya tetap dijaga berada dalam kondisi beriman sebagai Muslim.

Nikmat yang paling sering lupa untuk disyukuri adalah nikmat usia.
Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya hamba Allah yang sholeh adalah yang panjang usia dan baik amalannya. Seburuk-buruk hamba Allah adalah yang panjang usia dan buruk amalannya”.
Banyak orang yang merugi di hari kiamat karena panjang usia. Seharusnyalah bagi kita untuk mengisi waktu dengan perbuatan yang terbaik. Karena waktu tidak akan mundur. Jangan sampai terbuang sia-sia.

Baca dan pahami surat Al-Ashr. Disana Allah bersumpah, “Demi Waktu”. Allah berhak bersumpah demi apapun. Sesungguhnya selepas ayat sumpah, maka pesan yang terkandung sangatlah penting.
Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Lihatlah manusia jaman sekarang. Padahal usia umat  akhir jaman lebih pendek daripada umat terdahulu. Rata-rata 83 tahun. Kematian bisa datang kapan saja dan pada siapapun. Maka berbahagialah yang meninggal dalam keadaan baik. Sedang sholat, sedang membaca Quran, sedang berangkat untuk bersilaturrahim. Sesederhana itu, asal sedang melakukan suatu kebaikan, insya Allah akan husnul khatimah.

Jadilah Muslim yang pandai mengatur waktu. Manusia punya banyak kesempatan untuk berbuat kebaikan tetapi merugi karena sulit untuk melakukan.
Kebaikan apa yang paling sederhana bisa dilakukan?
Rasulullah SAW bersabda, untuk mendapatkan 1000 kebaikan dalam sehari, bacalah “Subhanallah” 100 kali sehari.
Lalu barang siapa  yang mengucap “Subhanallah wabihamdihi” sebanyak 100 kali sehari, niscaya akan diampuni dosanya walaupun dosanya sebanyak buih di lautan.

Hal lain dalam dunia ini apabila kita merugi masih bisa dikembalikan, kecuali waktu.
Janganlah meninggalkan sholat malam walau hanya 2 rakaat dan ditutup dengan witir. Sholat malam tidak harus tidur terlebih dahulu. Sholat malam bisa dilakukan semenjak lepas waktu Isya sampai dengan Subuh. Paling baik adalah di sepertiga malam.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Rasulullah memberikan padaku 3 amalan. Berpuasa setiap bulan selama 3 hari di Ayyamul Birr. Menjaga sholat Dhuha. Menjaga witir sebelum tidur”.

Allah Maha Witir, mencintai witir, maka jagalah Witir kita.
Usia itu nikmat. Berbahagialah yang mampu mengatur waktu dengan kecerdasan. Yaitu yang mampu menjalankan kehidupan dunia, dan tetap menjalankan kehidupan akhirat.
Berdzikirlah. Apa sulitnya berdzikir. Tidak harus berwudhu lebih dahulu. Tidak harus dalam keadaan suci.
Basahi bibirmu dengan dzikrullah. Itulah amalan yang menjamin surga.
Wiridlah setiap saat. Wirid Quran, wirid sholat, atau wirid dzikir yang paling sederhana. Sederhana namun istiqomahkan.  Bacalah Quran setiap hari. Satu ayat sehari, lakukan dan jadikan rutin.
Allah mendoakan orang yang bersedekah di Subuh hari. Perbanyak sholat sunnah. Sholat sunnah menutupi kekurangan sholat wajib yang mungkin tidak disadari. Lakukan juga sholat malam.
Harus ada wirid dalam keseharian kita. Untuk wirid Quran, perbanyaklah mendengarkan selain membaca. Karena dalam Quran pun tertulis, “Sami’na wa Atho’na”. Perintah untuk mendengarkan banyak terdapat dalam Al-Quran. Terutama pada saat tidur dimana hanya otak yang bekerja. Perdengarkanlah ayat Quran.

Syekh Ali Jaber juga mengajak kita untuk berpartisipasi dalam program sedekah Quran Braille bagi tuna netra. Membantu tuna netra untuk bisa mempelajari dan menghafal Al-Quran, akan menjadi sedekah jariyah bagi kita.
Dalam surat Abasa pun diceritakan bahwa Allah menegur Rasulullah yang mengabaikan tuna netra karena lebih mengejar pemuka Quraisy untuk masuk Islam dan membantu dalam berdakwah. Maka kita pun tidak memiliki alasan untk mengabaikan tuna netra.

Sebelum materi berakhir ada satu bahasan penting yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber.
Salah satu amalan yang harus diberi perhatian lebih banyak adalah bershalawat kepada Rasulullah SAW.
Shalawat dengan penuh rasa cinta. Karena sesungguhnya tidak ada yang mampu membalas kasih sayang Rasulullah kepada kita. Sang pemilik akhlak mulia yang akan menjadi pemberi syafaat terbaik di akhirat kelak.

Di hari penghisaban kelak jarak matahari dengan manusia hanya 1,5 KM. Keringat setiap orang berbeda-beda sesuai dengan amalannya. Dalam keadaan telanjang ada yang tenggelam dalam keringatnya sendiri. Setiap orang mengurus dirinya sendiri, nafsi-nafsi.
Setelah hisab lalu manusia akan melalui Sirotul Mustaqim. Disinilah Rasulullah akan mendoakan keselamatan bagi umat yang bersholawat kepadanya. Selesai melewati jembatan maka akan terasa haus yang luar biasa dan telah disediakan air Al-Kautsar. Rasulullah akan muncul dan memberikan minum langsung dari tangannya dan mengajak masuk ke surga melalui 8 pintu surga.

Rasulullah akan terus kembali mencari umatnya yang tertinggal untuk diajak masuk ke dalam surga sampai habis. Maka perbanyaklah shalawat! Perbanyak shalawat supaya dijamin mendapatkan syafaat. Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat karena shalawat akan tersampaikan langsung kepada Rasulullah SAW.

Shalawat berarti doa. Maka shalawatlah sebagai doa. Shalawat adalah pengabul keinginan.
Apabila engkau berdoa dengan hanya bershalawat, maka akan dihilangkan kesusahan, diampuni dosa, dan dikabulkan semua hajat.
Terakhir, Syekh Ali Jaber menyampaikan tentang sikap berdoa yang baik.
Ucapkan Basmallah. Mulailah dengan pujian kepada Allah. Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin adalah bacaan yang mewakili segala pujian.
Lanjutkan dengan membaca shalawat kepada Rasulullah.
Berdoa. Sampaikan hajat kita kepada Allah.
Bershalawat lagi.
Berdoa lain.
Bershalawat.
Jangan pernah lupakan untuk mengawali dan menutup doa dengan shalawat.
Sesi kajian pun ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Syekh Ali Jaber.

Semoga ringkasan kajian ini membawa manfaat dan bisa diamalkan untuk kebaikan. Aamiin.
Natasya Wisaksono untuk Hijabers Mom Community Bandung

Mohon dimaafkan apabila ada kesalahan dan penulisan. Wallahu alam bisshowab.

0 comments