Saturday, December 23, 2017

Menurunkan Berat Badan. Resolusi Yang Berulang.

Saturday, December 23, 2017
Siapa yang punya resolusi tahun baru makan lebih sehat, lebih banyak berolahraga, dan menurunkan berat badan? Sudah tinggal tanggal-tanggal penghabisan di tahun 2017, nih. Bagaimana hasilnya, Mak?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Scranton menyatakan bahwa 48% dari peserta penelitian sudah melepaskan resolusi tahun baru mereka sejak bulan Februari. Ouch!
Tidak heran kalau setiap tahun salah satu resolusi adalah menurunkan berat badan. Karena sekian tahun berlalu dan resolusi berulang, tapi berat badan tidak menurun malah bertambah. Itu kalau saya. Anda bagaimana?

Salah satu cara andalan dalam program menurunkan berat badan adalah membaca kisah sukses dari tokoh yang berhasil dengan program mereka. Salah satunya yang terbaru adalah Oprah Winfrey. Perempuan hebat yang menginspirasi banyak orang ini baru saja berbagi ceritanya tentang bagaimana menurunkan 21 kilogram berat badannya.

Selain mengikuti Weight Watchers program (sebuah perusahaan yang Oprah sendiri memiliki 10% sahamnya), Oprah mengatakan bahwa ia memiliki satu trik ampuh untuk menurunkan berat badan: Ia berhenti fokus pada angka yang ada di timbangan!

Terikat pada angka sebagai goal utama akan membuat stress, dan menimbulkan masalah penerimaan diri. Tidak bisa menikmati dan menghargai hidup. Dalam keadaan ini akan lebih sulit untuk bisa hidup sehat dan memiliki berat badan yang ideal. Ketimbang memiliki goal berat badan ideal dan mempersiapkan diri untuk gagal dan frustasi karenanya, Oprah melakukan mindset makeover.

"Saat berat badan mulai menurun, saya meluruskan kembali niat. Saya bisa saja menurunkan berat badan untuk kembali muat memakai gaun berukuran kecil, atau untuk persiapan menghadiri sebuah event, atau untuk membuat orang lain menyukai saya. Tapi saya tidak akan bisa mempertahankan berat badan dan kesehatan untuk alasan tersebut. Biasanya berat badan akan kembali bertambah setelahnya", tuturnya.

"Saat ini saya merubah niat saya bahwa saya ingin menjadi versi tersehat dari diri saya, secara fisik, emosional dan spiritual. Jadi proses dan tujuan dari penurunan berat badan yang merubah saya. Niat yang jelas ini yang membuat program penurunan berat badan lebih mudah untuk saya".

Jadi kalau saat ini sedang diet ketat hanya untuk membuat pasangan atau gebetan terkesan, luruskan lagi niat yuk supaya bisa langsing lebih cepat dan mempertahankannya lebih lama!

Gagal memenuhi resolusi tahun ini? Tenang. Sebentar lagi sudah tahun baru dan bisa mulai dari awal lagi. Kuncinya adalah jangan mengulangi kesalahan yang sama!

Mengikuti komunitas seperti komunitas penggiat Ketofastosis ataupun DEBM alias Diet Enak Bahagia Menyenangkan bisa jadi salah satu cara untuk menjaga semangat dan niat untuk diet sehat. Biasanya komunitas tersebut memiliki panduan menu sehat untuk makanan sehari-hari dan juga panduan gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga, dan juga resep masakan sehat. Saling mendukung diantara anggotanya pun menjadi motivasi tersendiri untuk mempertahankan diet sehat Anda.


Semangat ngiri!

0 comments

Saturday, September 23, 2017

MENDING NONTON ATAU DIKHITAN?

Saturday, September 23, 2017
Kalau ditanyakan pada anak kecil kira-kira apa jawabannya?

Ya jelas nonton lah! 100% anak pasti jawab demikian. Lha wong yang ditanya anak perempuan :lol:


Pertanyaan ini sebetulnya memang bukan hal yang umum ataupun wajar buat ditanyakan. Trus kenapa Mamak kurang kerjaan nanya kayak begitu?

Sebetulnya pertanyaan ini terbit setelah ada sebuah adu jempol alias WA Grup discussion yang lumayan rame dan bikin gemes dibahas di grup sebelahnya.

Ceritanya di komplek rumah Mamak ini terbagi menjadi 3 blok. Mamak tinggal di blok C. Tiap blok memiliki tim MT alias Majelis Taklimnya sendiri. Alhamdulillah sejak tahun lalu, bila sedang tidak berhalangan maupun malas #eh Mamak pasti ikut dalam semua kegiatan MT. Nama MT kami Ummul Alifah pun Alhamdulillah Mamak yang ikut sumbang suara. Walaupun ada yang bilang secara grammar bahasa Arab salah, ada yang bilang benar, insya Allah artinya bagus. Perkumpulan ibu-ibu yang baik hati pada sesama. Aamiin. Karena banyak orang yang bisa jadi sholehah pun ahli ibadah tapi kurang baik pada sesama. We don’t wannabe that kind of Mamak-Mamak, rite?


Salah satu agenda rutin yang dicanangkan per tiga bulan adalah santunan anak yatim dan dhuafa. Kenapa harus pertiga bulan? Kok tidak sesering mungkin? Karena kami belum punya sponsor, dan dana kegiatan sepenuhnya dari kas sumbangan anggota, dan dari sumbangan warga yang diundang berpartisipasi pertiga bulan mendekati agenda acara yang dijadwalkan.

Sebetulnya untuk menyantuni dana berapapun akan cukup. Karena niatnya adalah membantu. Namun karena diharapkan semua warga ikut berpartisipasi, maka acara santunan pun harus yang melibatkan semua warga dan terdokumentasikan dengan baik. Beberapa kali terakhir acara santunan diadakan dengan mengundang anak yatim kesini, dan bersama-sama mendengarkan tausiyah dari ustad, dilanjut berdoa bersama, dan penyerahan bingkisan dan amplop pada masing-masing anak. Dilanjut dengan makan bersama.
Selain acara santunan di komplek, beberapa kali juga tim MT berkeliling dan mendatangi langsung warga miskin di sekitar kelurahan sini dan membagikan bingkisan sembako juga sejumlah uang untuk beberapa KK. Alhamdulillah ini pun bisa dibilang lancar.

Tapi sesekali rupanya ingin mencoba sesuatu yang baru. Menjelang triwulan ketiga di tahun ini, yang seharusnya sudah terlaksana di bulan September ini, rencana untuk melakukan kegiatan yang berbeda digulirkan. Tapi apa daya dana yang terkumpul baru sedikit. Apabila akan ada acara lagi, meminta kepada wargapun rasanya belum waktunya. Karena di bulan puasa dan bulan Syawal dipungut sumbangan juga untuk berbuka bersama dan halal bihalal.
Kenapa tidak pakai kas RT? Saya lupa tepatnya bagaimana. Diantara acara tersebut ada yang sudah disumbang dari kas RT juga. Tapi bagaimanapun tetap saja dua kali dalam waktu dekat warga sudah dimintai sumbangan. Kalau Emak yang dimintai sumbangan dalam dua bulan berturut-turut, padahal Emak sendiri kurang aktif dan jarang ikut acara RT, bagaimana pendapat Emak? Apa yang Emak pikirkan?
Jujur saja, memang yang rajin menghadiri acara di RT itu Loe Lagi Loe Lagi. Banyak warga yang saya ga kenal dengan baik karena lihat mukanya pun jarang. Kalau yang sering hadir pasti sudah hafal satu sama lain. Tapi saat meminta sumbangan kan semuanya kedatangan? Ga memberi saat didatangi gimana rasanya coba? :D

Ada usul bagaimana kalau acara santunan agak dimundurkan saja sedikit dan ke depannya dijalankan per caturwulan. Tapi pihak yang biasanya akhirnya pengambil keputusan menolak dengan alasan tidak masalah kok pertiga bulan juga kan sanggup. Disini lagi-lagi saya kurang paham apa pertimbangannya sebetulnya.

Nah, untuk acara santunan bulan ini yang akan molor ke bulan depan, ada seorang beliau yang mengusulkan bagaimana kalau diadakan khitan massal. Kami yang punya inner grup sendiri cekikikan di grup sebelah. Khitan massal gimana ceritanya? Dana cuma sekian.

Khitan massal itu biasanya menimbulkan pengharapan bagi calon peserta. Mengharapkan dapat buah tangan yang biasa ada di acara khitan massal. Paket baju koko dan sarung, uang, tumpeng, dan kue-kue. Biasanya itu yang akan didapatkan oleh peserta khitan massal. Jumlah uangnya pun tentunya tidak cuma selembar warna merah apalagi biru biasanya akan lebih banyak. Tentunya dana yang dibutuhkan untuk khitan massal ini akan cukup besar.

Kas yang tidak sampai 2 juta mana cukup?

Katanya nanti kan bisa ditutupi kekurangannya dengan sumbangan dari warga. Tidak usah terlalu banyak juga. 3 sampai 5 orang saja, semampunya. Nanti tidak usah ada tumpeng atau makanan. Dibuat selametan bersama saja.

Buat Mamak sih mendingan ga usah, toh? Pertama, kami sama sekali belum berpengalaman dan belum mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengadakan khitan massal. Lalu jumlah maksimal 5 anak rasanya bukan khitan massal judulnya. Kemudian selametan barengan? Buat apa? Habis khitan yang ada ingin segera berbaring dan istirahat biasanya. Demikian juga yang mengantar pasti lelah. Kalau memang tidak memungkinkan bukankah lebih baik semua dijadikan dana pengisi amplop saja supaya jumlahnya lebih banyak? But that’s just me.

Sebetulnya beberapa waktu yang lalu saat kami berembuk tentang ingin mengadakan acara santunan yang berbeda, sempat terpikir bagaimana kalau kita coba ajak adik-adik kita bersenang-senang tamasya bersama tadabbur alam? Pastinya mereka jarang mendapat kesempatan buat piknik. Hingga ada yang mencetuskan ide nonton bareng.

Karenanya tadi saat bahas soal khitan yang banyak menyangsikan, disebutkan kembalilah rencana nobar film religi bareng adik-adik. Kenapa kita tidak melakukan sesuatu yang mudah dulu, yang kita lebih mampu, yang lebih terjangkau biayanya dan lebih bisa menyenangkan lebih banyak anak?


Ternyata perbedaan pendapat itu katanya indah tapi bikin julid di belakang haha. Kembali ada yang menjelaskan kenapa memilih khitan dan di ujungnya ditutup dengan pertanyaan yang cenderung tendensius. “Silakan dipertimbangkan kembali lebih bermanfaat mana khitan atau nonton bareng”.

Masya Alloh.. Setelah 800an kata akhirnya sampailah ke pertanyaannya haha. Mamak, kamu kebanyakan basa basi. Biarlah.. Kan biar tahu duduk permasalahannya. Eh, emangnya ini masalah?


Oke. Khitan ga usah dibahas lah ya manfaatnya. Lagipula ini adalah sesuatu yang memang jadi wajib bagi anak laki-laki Muslim.

Tapi memang nonton bareng itu ga ada manfaatnya ya?

Sedih juga sih saat dibilang seperti itu. Sementara sebelumnya ada bahasan tentang anak SMP salah satu saudara tetangga yang mau pindah sekolah karena di bully oleh teman sekolahnya. Tiada hari tanpa baju atau celana robek sepulang sekolah. Awalnya didiamkan, sampai si anak tidak tahan lagi dan melawan. Kebetulan si anak rupanya jagoan. Babak belur si perundung. Tapi malah jadi makin dimusuhi dan menjadi beban mental, hingga memutuskan harus pindah sekolah.

Mak, pernah lihat ga sih sinetron maupun FTV yang pendek-pendek yang berlatar belakang sekolah? Cara bicara anak sekolah di sinetron kita gimana? Anak perempuannya yang dari SD saja digambarkan nyinyir-nyinyir dan minta dijejelin cabe rawit ke mulutnya hehe. Cara bicara yang ketus dan menyebalkan. Anak laki-laki yang identik dengan kata kasar dan makin sering berantem makin jago. Ah.

Jangan malu buat mengakui kalau akhirnya memang acara begituan yang dilahap anak sehari-hari karena memang hiburan satu-satunya adalah TV. Bahkan Emak pun menikmati sinetron favorit harian. Nontonnya bareng anak. Ga percaya kalau tontonan mempengaruhi perilaku anak?

Menonton bareng memang kedengarannya sepele, remeh temeh dan ga penting. Tapi film seperti Iqro misalnya. Setelah menontonnya meninggalkan kesan positif bagi anak, lho! Mengenal lebih jauh hebatnya Al-Quran dengan cara yang ringan dan menyenangkan. Masa tidak akan ada manfaatnya sama sekali? I choose to disagree.
Lagipula, baliknya tentunya ke masalah budget lagi. Kalau memang dana yang ada terbatas, dan belum terlalu paham bagaimana proses khitan massal, alangkah baiknya tidak memaksakan bukan?

Atau barangkali Emak ada yang mau bantu kasih masukan?
Yuk! That would really help J




0 comments

Sunday, February 5, 2017

Sunday, February 5, 2017
Di bulan Januari sebagai pengajian rutin bulanan pertama di tahun 2017, Hijabers Mom Community Bandung berkesempatan mengundang Syekh Ali Jaber sebagai pemateri. Berikut adalah sebagian dari tausiyah yang disampaikan oleh beliau.

Manusia mendapatkan banyak sekali nikmat. Namun justru nikmat terbesarlah yang paling sering dilupakan.

Pertama nikmat iman. Merasa bahwa kita terlahir sebagai Muslim membuat kita lupa bahwa itu merupakan nikmat. Nikmat yang harus disyukuri dan dijaga. Karena jangan lupa untuk selalu berdoa supaya tetap dijaga berada dalam kondisi beriman sebagai Muslim.

Nikmat yang paling sering lupa untuk disyukuri adalah nikmat usia.
Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya hamba Allah yang sholeh adalah yang panjang usia dan baik amalannya. Seburuk-buruk hamba Allah adalah yang panjang usia dan buruk amalannya”.
Banyak orang yang merugi di hari kiamat karena panjang usia. Seharusnyalah bagi kita untuk mengisi waktu dengan perbuatan yang terbaik. Karena waktu tidak akan mundur. Jangan sampai terbuang sia-sia.

Baca dan pahami surat Al-Ashr. Disana Allah bersumpah, “Demi Waktu”. Allah berhak bersumpah demi apapun. Sesungguhnya selepas ayat sumpah, maka pesan yang terkandung sangatlah penting.
Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Lihatlah manusia jaman sekarang. Padahal usia umat  akhir jaman lebih pendek daripada umat terdahulu. Rata-rata 83 tahun. Kematian bisa datang kapan saja dan pada siapapun. Maka berbahagialah yang meninggal dalam keadaan baik. Sedang sholat, sedang membaca Quran, sedang berangkat untuk bersilaturrahim. Sesederhana itu, asal sedang melakukan suatu kebaikan, insya Allah akan husnul khatimah.

Jadilah Muslim yang pandai mengatur waktu. Manusia punya banyak kesempatan untuk berbuat kebaikan tetapi merugi karena sulit untuk melakukan.
Kebaikan apa yang paling sederhana bisa dilakukan?
Rasulullah SAW bersabda, untuk mendapatkan 1000 kebaikan dalam sehari, bacalah “Subhanallah” 100 kali sehari.
Lalu barang siapa  yang mengucap “Subhanallah wabihamdihi” sebanyak 100 kali sehari, niscaya akan diampuni dosanya walaupun dosanya sebanyak buih di lautan.

Hal lain dalam dunia ini apabila kita merugi masih bisa dikembalikan, kecuali waktu.
Janganlah meninggalkan sholat malam walau hanya 2 rakaat dan ditutup dengan witir. Sholat malam tidak harus tidur terlebih dahulu. Sholat malam bisa dilakukan semenjak lepas waktu Isya sampai dengan Subuh. Paling baik adalah di sepertiga malam.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Rasulullah memberikan padaku 3 amalan. Berpuasa setiap bulan selama 3 hari di Ayyamul Birr. Menjaga sholat Dhuha. Menjaga witir sebelum tidur”.

Allah Maha Witir, mencintai witir, maka jagalah Witir kita.
Usia itu nikmat. Berbahagialah yang mampu mengatur waktu dengan kecerdasan. Yaitu yang mampu menjalankan kehidupan dunia, dan tetap menjalankan kehidupan akhirat.
Berdzikirlah. Apa sulitnya berdzikir. Tidak harus berwudhu lebih dahulu. Tidak harus dalam keadaan suci.
Basahi bibirmu dengan dzikrullah. Itulah amalan yang menjamin surga.
Wiridlah setiap saat. Wirid Quran, wirid sholat, atau wirid dzikir yang paling sederhana. Sederhana namun istiqomahkan.  Bacalah Quran setiap hari. Satu ayat sehari, lakukan dan jadikan rutin.
Allah mendoakan orang yang bersedekah di Subuh hari. Perbanyak sholat sunnah. Sholat sunnah menutupi kekurangan sholat wajib yang mungkin tidak disadari. Lakukan juga sholat malam.
Harus ada wirid dalam keseharian kita. Untuk wirid Quran, perbanyaklah mendengarkan selain membaca. Karena dalam Quran pun tertulis, “Sami’na wa Atho’na”. Perintah untuk mendengarkan banyak terdapat dalam Al-Quran. Terutama pada saat tidur dimana hanya otak yang bekerja. Perdengarkanlah ayat Quran.

Syekh Ali Jaber juga mengajak kita untuk berpartisipasi dalam program sedekah Quran Braille bagi tuna netra. Membantu tuna netra untuk bisa mempelajari dan menghafal Al-Quran, akan menjadi sedekah jariyah bagi kita.
Dalam surat Abasa pun diceritakan bahwa Allah menegur Rasulullah yang mengabaikan tuna netra karena lebih mengejar pemuka Quraisy untuk masuk Islam dan membantu dalam berdakwah. Maka kita pun tidak memiliki alasan untk mengabaikan tuna netra.

Sebelum materi berakhir ada satu bahasan penting yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber.
Salah satu amalan yang harus diberi perhatian lebih banyak adalah bershalawat kepada Rasulullah SAW.
Shalawat dengan penuh rasa cinta. Karena sesungguhnya tidak ada yang mampu membalas kasih sayang Rasulullah kepada kita. Sang pemilik akhlak mulia yang akan menjadi pemberi syafaat terbaik di akhirat kelak.

Di hari penghisaban kelak jarak matahari dengan manusia hanya 1,5 KM. Keringat setiap orang berbeda-beda sesuai dengan amalannya. Dalam keadaan telanjang ada yang tenggelam dalam keringatnya sendiri. Setiap orang mengurus dirinya sendiri, nafsi-nafsi.
Setelah hisab lalu manusia akan melalui Sirotul Mustaqim. Disinilah Rasulullah akan mendoakan keselamatan bagi umat yang bersholawat kepadanya. Selesai melewati jembatan maka akan terasa haus yang luar biasa dan telah disediakan air Al-Kautsar. Rasulullah akan muncul dan memberikan minum langsung dari tangannya dan mengajak masuk ke surga melalui 8 pintu surga.

Rasulullah akan terus kembali mencari umatnya yang tertinggal untuk diajak masuk ke dalam surga sampai habis. Maka perbanyaklah shalawat! Perbanyak shalawat supaya dijamin mendapatkan syafaat. Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat karena shalawat akan tersampaikan langsung kepada Rasulullah SAW.

Shalawat berarti doa. Maka shalawatlah sebagai doa. Shalawat adalah pengabul keinginan.
Apabila engkau berdoa dengan hanya bershalawat, maka akan dihilangkan kesusahan, diampuni dosa, dan dikabulkan semua hajat.
Terakhir, Syekh Ali Jaber menyampaikan tentang sikap berdoa yang baik.
Ucapkan Basmallah. Mulailah dengan pujian kepada Allah. Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin adalah bacaan yang mewakili segala pujian.
Lanjutkan dengan membaca shalawat kepada Rasulullah.
Berdoa. Sampaikan hajat kita kepada Allah.
Bershalawat lagi.
Berdoa lain.
Bershalawat.
Jangan pernah lupakan untuk mengawali dan menutup doa dengan shalawat.
Sesi kajian pun ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Syekh Ali Jaber.

Semoga ringkasan kajian ini membawa manfaat dan bisa diamalkan untuk kebaikan. Aamiin.
Natasya Wisaksono untuk Hijabers Mom Community Bandung

Mohon dimaafkan apabila ada kesalahan dan penulisan. Wallahu alam bisshowab.

0 comments