Saturday, September 23, 2017

MENDING NONTON ATAU DIKHITAN?

Saturday, September 23, 2017
Kalau ditanyakan pada anak kecil kira-kira apa jawabannya?

Ya jelas nonton lah! 100% anak pasti jawab demikian. Lha wong yang ditanya anak perempuan :lol:


Pertanyaan ini sebetulnya memang bukan hal yang umum ataupun wajar buat ditanyakan. Trus kenapa Mamak kurang kerjaan nanya kayak begitu?

Sebetulnya pertanyaan ini terbit setelah ada sebuah adu jempol alias WA Grup discussion yang lumayan rame dan bikin gemes dibahas di grup sebelahnya.

Ceritanya di komplek rumah Mamak ini terbagi menjadi 3 blok. Mamak tinggal di blok C. Tiap blok memiliki tim MT alias Majelis Taklimnya sendiri. Alhamdulillah sejak tahun lalu, bila sedang tidak berhalangan maupun malas #eh Mamak pasti ikut dalam semua kegiatan MT. Nama MT kami Ummul Alifah pun Alhamdulillah Mamak yang ikut sumbang suara. Walaupun ada yang bilang secara grammar bahasa Arab salah, ada yang bilang benar, insya Allah artinya bagus. Perkumpulan ibu-ibu yang baik hati pada sesama. Aamiin. Karena banyak orang yang bisa jadi sholehah pun ahli ibadah tapi kurang baik pada sesama. We don’t wannabe that kind of Mamak-Mamak, rite?


Salah satu agenda rutin yang dicanangkan per tiga bulan adalah santunan anak yatim dan dhuafa. Kenapa harus pertiga bulan? Kok tidak sesering mungkin? Karena kami belum punya sponsor, dan dana kegiatan sepenuhnya dari kas sumbangan anggota, dan dari sumbangan warga yang diundang berpartisipasi pertiga bulan mendekati agenda acara yang dijadwalkan.

Sebetulnya untuk menyantuni dana berapapun akan cukup. Karena niatnya adalah membantu. Namun karena diharapkan semua warga ikut berpartisipasi, maka acara santunan pun harus yang melibatkan semua warga dan terdokumentasikan dengan baik. Beberapa kali terakhir acara santunan diadakan dengan mengundang anak yatim kesini, dan bersama-sama mendengarkan tausiyah dari ustad, dilanjut berdoa bersama, dan penyerahan bingkisan dan amplop pada masing-masing anak. Dilanjut dengan makan bersama.
Selain acara santunan di komplek, beberapa kali juga tim MT berkeliling dan mendatangi langsung warga miskin di sekitar kelurahan sini dan membagikan bingkisan sembako juga sejumlah uang untuk beberapa KK. Alhamdulillah ini pun bisa dibilang lancar.

Tapi sesekali rupanya ingin mencoba sesuatu yang baru. Menjelang triwulan ketiga di tahun ini, yang seharusnya sudah terlaksana di bulan September ini, rencana untuk melakukan kegiatan yang berbeda digulirkan. Tapi apa daya dana yang terkumpul baru sedikit. Apabila akan ada acara lagi, meminta kepada wargapun rasanya belum waktunya. Karena di bulan puasa dan bulan Syawal dipungut sumbangan juga untuk berbuka bersama dan halal bihalal.
Kenapa tidak pakai kas RT? Saya lupa tepatnya bagaimana. Diantara acara tersebut ada yang sudah disumbang dari kas RT juga. Tapi bagaimanapun tetap saja dua kali dalam waktu dekat warga sudah dimintai sumbangan. Kalau Emak yang dimintai sumbangan dalam dua bulan berturut-turut, padahal Emak sendiri kurang aktif dan jarang ikut acara RT, bagaimana pendapat Emak? Apa yang Emak pikirkan?
Jujur saja, memang yang rajin menghadiri acara di RT itu Loe Lagi Loe Lagi. Banyak warga yang saya ga kenal dengan baik karena lihat mukanya pun jarang. Kalau yang sering hadir pasti sudah hafal satu sama lain. Tapi saat meminta sumbangan kan semuanya kedatangan? Ga memberi saat didatangi gimana rasanya coba? :D

Ada usul bagaimana kalau acara santunan agak dimundurkan saja sedikit dan ke depannya dijalankan per caturwulan. Tapi pihak yang biasanya akhirnya pengambil keputusan menolak dengan alasan tidak masalah kok pertiga bulan juga kan sanggup. Disini lagi-lagi saya kurang paham apa pertimbangannya sebetulnya.

Nah, untuk acara santunan bulan ini yang akan molor ke bulan depan, ada seorang beliau yang mengusulkan bagaimana kalau diadakan khitan massal. Kami yang punya inner grup sendiri cekikikan di grup sebelah. Khitan massal gimana ceritanya? Dana cuma sekian.

Khitan massal itu biasanya menimbulkan pengharapan bagi calon peserta. Mengharapkan dapat buah tangan yang biasa ada di acara khitan massal. Paket baju koko dan sarung, uang, tumpeng, dan kue-kue. Biasanya itu yang akan didapatkan oleh peserta khitan massal. Jumlah uangnya pun tentunya tidak cuma selembar warna merah apalagi biru biasanya akan lebih banyak. Tentunya dana yang dibutuhkan untuk khitan massal ini akan cukup besar.

Kas yang tidak sampai 2 juta mana cukup?

Katanya nanti kan bisa ditutupi kekurangannya dengan sumbangan dari warga. Tidak usah terlalu banyak juga. 3 sampai 5 orang saja, semampunya. Nanti tidak usah ada tumpeng atau makanan. Dibuat selametan bersama saja.

Buat Mamak sih mendingan ga usah, toh? Pertama, kami sama sekali belum berpengalaman dan belum mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengadakan khitan massal. Lalu jumlah maksimal 5 anak rasanya bukan khitan massal judulnya. Kemudian selametan barengan? Buat apa? Habis khitan yang ada ingin segera berbaring dan istirahat biasanya. Demikian juga yang mengantar pasti lelah. Kalau memang tidak memungkinkan bukankah lebih baik semua dijadikan dana pengisi amplop saja supaya jumlahnya lebih banyak? But that’s just me.

Sebetulnya beberapa waktu yang lalu saat kami berembuk tentang ingin mengadakan acara santunan yang berbeda, sempat terpikir bagaimana kalau kita coba ajak adik-adik kita bersenang-senang tamasya bersama tadabbur alam? Pastinya mereka jarang mendapat kesempatan buat piknik. Hingga ada yang mencetuskan ide nonton bareng.

Karenanya tadi saat bahas soal khitan yang banyak menyangsikan, disebutkan kembalilah rencana nobar film religi bareng adik-adik. Kenapa kita tidak melakukan sesuatu yang mudah dulu, yang kita lebih mampu, yang lebih terjangkau biayanya dan lebih bisa menyenangkan lebih banyak anak?


Ternyata perbedaan pendapat itu katanya indah tapi bikin julid di belakang haha. Kembali ada yang menjelaskan kenapa memilih khitan dan di ujungnya ditutup dengan pertanyaan yang cenderung tendensius. “Silakan dipertimbangkan kembali lebih bermanfaat mana khitan atau nonton bareng”.

Masya Alloh.. Setelah 800an kata akhirnya sampailah ke pertanyaannya haha. Mamak, kamu kebanyakan basa basi. Biarlah.. Kan biar tahu duduk permasalahannya. Eh, emangnya ini masalah?


Oke. Khitan ga usah dibahas lah ya manfaatnya. Lagipula ini adalah sesuatu yang memang jadi wajib bagi anak laki-laki Muslim.

Tapi memang nonton bareng itu ga ada manfaatnya ya?

Sedih juga sih saat dibilang seperti itu. Sementara sebelumnya ada bahasan tentang anak SMP salah satu saudara tetangga yang mau pindah sekolah karena di bully oleh teman sekolahnya. Tiada hari tanpa baju atau celana robek sepulang sekolah. Awalnya didiamkan, sampai si anak tidak tahan lagi dan melawan. Kebetulan si anak rupanya jagoan. Babak belur si perundung. Tapi malah jadi makin dimusuhi dan menjadi beban mental, hingga memutuskan harus pindah sekolah.

Mak, pernah lihat ga sih sinetron maupun FTV yang pendek-pendek yang berlatar belakang sekolah? Cara bicara anak sekolah di sinetron kita gimana? Anak perempuannya yang dari SD saja digambarkan nyinyir-nyinyir dan minta dijejelin cabe rawit ke mulutnya hehe. Cara bicara yang ketus dan menyebalkan. Anak laki-laki yang identik dengan kata kasar dan makin sering berantem makin jago. Ah.

Jangan malu buat mengakui kalau akhirnya memang acara begituan yang dilahap anak sehari-hari karena memang hiburan satu-satunya adalah TV. Bahkan Emak pun menikmati sinetron favorit harian. Nontonnya bareng anak. Ga percaya kalau tontonan mempengaruhi perilaku anak?

Menonton bareng memang kedengarannya sepele, remeh temeh dan ga penting. Tapi film seperti Iqro misalnya. Setelah menontonnya meninggalkan kesan positif bagi anak, lho! Mengenal lebih jauh hebatnya Al-Quran dengan cara yang ringan dan menyenangkan. Masa tidak akan ada manfaatnya sama sekali? I choose to disagree.
Lagipula, baliknya tentunya ke masalah budget lagi. Kalau memang dana yang ada terbatas, dan belum terlalu paham bagaimana proses khitan massal, alangkah baiknya tidak memaksakan bukan?

Atau barangkali Emak ada yang mau bantu kasih masukan?
Yuk! That would really help J




0 comments:

Post a Comment

Feel Free To Leave Some Traces :D