Di bulan Januari sebagai
pengajian rutin bulanan pertama di tahun 2017, Hijabers Mom Community Bandung
berkesempatan mengundang Syekh Ali Jaber sebagai pemateri. Berikut adalah
sebagian dari tausiyah yang disampaikan oleh beliau.
Manusia mendapatkan banyak sekali
nikmat. Namun justru nikmat terbesarlah yang paling sering dilupakan.
Pertama nikmat iman. Merasa
bahwa kita terlahir sebagai Muslim membuat kita lupa bahwa itu merupakan
nikmat. Nikmat yang harus disyukuri dan dijaga. Karena jangan lupa untuk selalu
berdoa supaya tetap dijaga berada dalam kondisi beriman sebagai Muslim.
Nikmat yang paling sering lupa
untuk disyukuri adalah nikmat usia.
Rasulullah SAW bersabda,
“Sebaik-baiknya hamba Allah yang sholeh adalah yang panjang usia dan baik amalannya.
Seburuk-buruk hamba Allah adalah yang panjang usia dan buruk amalannya”.
Banyak orang yang merugi di hari
kiamat karena panjang usia. Seharusnyalah bagi kita untuk mengisi waktu dengan
perbuatan yang terbaik. Karena waktu tidak akan mundur. Jangan sampai terbuang
sia-sia.
Baca dan pahami surat Al-Ashr.
Disana Allah bersumpah, “Demi Waktu”. Allah berhak bersumpah demi apapun.
Sesungguhnya selepas ayat sumpah, maka pesan yang terkandung sangatlah penting.
Demi waktu, sesungguhnya manusia
berada dalam kerugian.
Lihatlah manusia jaman sekarang.
Padahal usia umat akhir jaman lebih
pendek daripada umat terdahulu. Rata-rata 83 tahun. Kematian bisa datang kapan
saja dan pada siapapun. Maka berbahagialah yang meninggal dalam keadaan baik.
Sedang sholat, sedang membaca Quran, sedang berangkat untuk bersilaturrahim.
Sesederhana itu, asal sedang melakukan suatu kebaikan, insya Allah akan husnul
khatimah.
Jadilah Muslim yang pandai
mengatur waktu. Manusia punya banyak kesempatan untuk berbuat kebaikan tetapi
merugi karena sulit untuk melakukan.
Kebaikan apa yang paling
sederhana bisa dilakukan?
Rasulullah SAW bersabda, untuk
mendapatkan 1000 kebaikan dalam sehari, bacalah “Subhanallah” 100 kali sehari.
Lalu barang siapa yang mengucap “Subhanallah wabihamdihi” sebanyak
100 kali sehari, niscaya akan diampuni dosanya walaupun dosanya sebanyak buih
di lautan.
Hal lain dalam dunia ini apabila
kita merugi masih bisa dikembalikan, kecuali waktu.
Janganlah meninggalkan sholat
malam walau hanya 2 rakaat dan ditutup dengan witir. Sholat malam tidak harus
tidur terlebih dahulu. Sholat malam bisa dilakukan semenjak lepas waktu Isya
sampai dengan Subuh. Paling baik adalah di sepertiga malam.
Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Rasulullah memberikan padaku 3 amalan.
Berpuasa setiap bulan selama 3 hari di Ayyamul Birr. Menjaga sholat Dhuha.
Menjaga witir sebelum tidur”.
Allah Maha Witir, mencintai
witir, maka jagalah Witir kita.
Usia itu nikmat. Berbahagialah
yang mampu mengatur waktu dengan kecerdasan. Yaitu yang mampu menjalankan
kehidupan dunia, dan tetap menjalankan kehidupan akhirat.
Berdzikirlah. Apa sulitnya
berdzikir. Tidak harus berwudhu lebih dahulu. Tidak harus dalam keadaan suci.
Basahi bibirmu dengan dzikrullah.
Itulah amalan yang menjamin surga.
Wiridlah setiap saat. Wirid
Quran, wirid sholat, atau wirid dzikir yang paling sederhana. Sederhana namun
istiqomahkan. Bacalah Quran setiap hari.
Satu ayat sehari, lakukan dan jadikan rutin.
Allah mendoakan orang yang
bersedekah di Subuh hari. Perbanyak sholat sunnah. Sholat sunnah menutupi
kekurangan sholat wajib yang mungkin tidak disadari. Lakukan juga sholat malam.
Harus ada wirid dalam keseharian
kita. Untuk wirid Quran, perbanyaklah mendengarkan selain membaca. Karena dalam
Quran pun tertulis, “Sami’na wa Atho’na”. Perintah untuk mendengarkan banyak
terdapat dalam Al-Quran. Terutama pada saat tidur dimana hanya otak yang
bekerja. Perdengarkanlah ayat Quran.
Syekh Ali Jaber juga mengajak
kita untuk berpartisipasi dalam program sedekah Quran Braille bagi tuna netra.
Membantu tuna netra untuk bisa mempelajari dan menghafal Al-Quran, akan menjadi
sedekah jariyah bagi kita.
Dalam surat Abasa pun diceritakan
bahwa Allah menegur Rasulullah yang mengabaikan tuna netra karena lebih
mengejar pemuka Quraisy untuk masuk Islam dan membantu dalam berdakwah. Maka
kita pun tidak memiliki alasan untk mengabaikan tuna netra.
Sebelum materi berakhir ada satu
bahasan penting yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber.
Salah satu amalan yang harus
diberi perhatian lebih banyak adalah bershalawat kepada Rasulullah SAW.
Shalawat dengan penuh rasa cinta.
Karena sesungguhnya tidak ada yang mampu membalas kasih sayang Rasulullah
kepada kita. Sang pemilik akhlak mulia yang akan menjadi pemberi syafaat
terbaik di akhirat kelak.
Di hari penghisaban kelak jarak
matahari dengan manusia hanya 1,5 KM. Keringat setiap orang berbeda-beda sesuai
dengan amalannya. Dalam keadaan telanjang ada yang tenggelam dalam keringatnya
sendiri. Setiap orang mengurus dirinya sendiri, nafsi-nafsi.
Setelah hisab lalu manusia akan
melalui Sirotul Mustaqim. Disinilah Rasulullah akan mendoakan keselamatan bagi
umat yang bersholawat kepadanya. Selesai melewati jembatan maka akan terasa
haus yang luar biasa dan telah disediakan air Al-Kautsar. Rasulullah akan
muncul dan memberikan minum langsung dari tangannya dan mengajak masuk ke surga
melalui 8 pintu surga.
Rasulullah akan terus kembali
mencari umatnya yang tertinggal untuk diajak masuk ke dalam surga sampai habis.
Maka perbanyaklah shalawat! Perbanyak shalawat supaya dijamin mendapatkan
syafaat. Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat karena shalawat
akan tersampaikan langsung kepada Rasulullah SAW.
Shalawat berarti doa. Maka
shalawatlah sebagai doa. Shalawat adalah pengabul keinginan.
Apabila engkau berdoa dengan
hanya bershalawat, maka akan dihilangkan kesusahan, diampuni dosa, dan
dikabulkan semua hajat.
Terakhir, Syekh Ali Jaber
menyampaikan tentang sikap berdoa yang baik.
Ucapkan Basmallah. Mulailah
dengan pujian kepada Allah. Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin adalah bacaan yang
mewakili segala pujian.
Lanjutkan dengan membaca shalawat
kepada Rasulullah.
Berdoa. Sampaikan hajat kita
kepada Allah.
Bershalawat lagi.
Berdoa lain.
Bershalawat.
Jangan pernah lupakan untuk
mengawali dan menutup doa dengan shalawat.
Sesi kajian pun ditutup dengan
doa bersama yang dipimpin oleh Syekh Ali Jaber.
Semoga ringkasan kajian ini
membawa manfaat dan bisa diamalkan untuk kebaikan. Aamiin.
Natasya Wisaksono untuk Hijabers
Mom Community Bandung
Mohon dimaafkan apabila ada
kesalahan dan penulisan. Wallahu alam bisshowab.